ASKEP HIPERTENSI | HIPERTENSI | PATOFISIOLOGI
HIPERTENSI | PENYEBAB HIPERTENSI | HIPERTENSI ADALAH
|
Askep Hipertensi - Hipertensi |
HIPERTENSI | HIPERTENSI ADALAH...
Sebelum memulai penjelasan mengenai Askep
hipertensi atau sering juga disebut asuhan keperawatan hipertensi, ada baiknya mengetahui
dulu pengertian dari hipertensi. Banyak ahli mengemukakan pendapatnya mengenai
hipertensi. Berikut ini uraiannya :
• Menurut
WHO >> Hipertensi adalah jika tekanan darah diatas 160/95 mmhg.
• Menurut
Smelttzer & Bare, Doenges >> Hipertensi adalah tekanan darah
persisten atau terus menerus sehingga melebihi batas normal dimana tekanan
sistolik diatas 140mmhg dan tekanan diastole diatas 90 mmhg.
• Menurut
Kaplan >> Hipertensi adalah jika pria usia kurang dari 45 tahun tekanan
darahnya >= 130/90mmhg. Sedangkan
untuk pria diatas 45 tahun disebut hipertensi jika tekanan darah diatas
145/95mmhg. Untuk wanita dengan umur diatas 45 tahun dikatakan hipertensi jika
tekanan darahnya >= 160/95mmhg.
Itulah pendapat para ahli kesehatan tentang
pengertian hipertensi.
PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab hipertensi dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
1. Hipertensi Primer
Adalah hipertensi yang disebabkan oleh
lingkungan sepertifaktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian,
stress, dan pekerjaan. Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi
tinggi lemak, garam, aktivitas yang
rendah, kebiasaan merokok, konsumsi
alkohol dan kafein. Sebagian besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor
stress.
2. Hipertensi Sekunder
Adalah hipertensi yang disebabkan oleh
gangguan ginjal, endokrin, dan kekakuan dari aorta.
ASKEP HIPERTENSI
Askep hipertensi atau asuhan keperawatan
hipertensi adalah panduan sederhana untuk membantu
merawat pasien atau anggota keluarganya yang terkena hipertensi atau darah tinggi.
Hipertensi disebabkan oleh dua faktor yaitu
karena adanya masalah dengan jantung dan adanya masalah dengan pembuluh darah.
Askep hipertensi pada keluarga atau
askep keluarga hipertensi adalah perawatan, penanganan dan pencegahan
hipertensi pada anggota keluarga dapat dilakukan melalui langkah-langkah
berikut:
1. Periksa ke puskesmas / rumah sakit secara teratur
2. Meminum obat secara teratur sesuai jadwal dan dosisnya
3. Jangan pernah menghentikan , mengubah ataupun menambah
dosis obat tanpa konsultasi ke dokter ahli
4. Jika harus meminum obat untuk penyakit lain,
konsultasikan dulu ke dokter ahli karena ada jenis obat tertentu yang tidak
boleh dikonsumsi penderita hipertensi.
5. Tetaplah untuk mempertahankan berat badan agat tetap
dalam keadaan seimbang, jangan sampai terlalu gemuk karena akan memicu kenaikan
tekanan darah.
6. Jangan mengkonsumsi garam (sodium) secara berlebihan.
7. Tidak merokok dan meminum alkohol
8. Perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayur
9. Jangan mengkonsumsi kafein (kopi) secara berlebihan
10. Periksakanlah tekanan darah
secara teratur.
Itulah askep hipertensi pada keluarga.
Semoga dapat membantu.
ASKEP HIPERTENSI DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN
Jika diatas adalah asuhan keperawatan
hipertensi dalam keluarga (askep hipertensi keluarga) maka berikut ini akan diuraikan
askep hipertensi dalam asuhan keperawatan medis.
Kajian keperawatan pada pasien askep
hipertensi :
1.
Istirahat dan aktifitas
meliputi perubahan irama jantung, heart rate meningkat, takipnoe juga lemah dan
letih.
2.
Sirkulasi meliputi ada
tidaknya riwayat hipertensi, serebrovaskuler dan jantung koroner.
3.
Integritas ego meliputi
riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria,
faktor stress multipel.
4.
Eliminasi yang meliputi dari
gangguan ginjal pada saat ini atau riwayat dahulunya.
5.
Makanan dan cairan yang
meliputi makanan yang disukai yang yang seringkali makanan tinggi garam, lemak
dan dan juga kolesterol.
6.
Neurosensori yang meliputi akan
keluhan pusing (pening), sakit kepala, gangguan penglihatan, episode epistaksis.
7.
Nyeri / ketidaknyamanan yang
meliputi : angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital
berat, nyeri abdomen
8.
Pernapasan yang meliputi
dispnea yang berkaitan dengan ada tidaknya aktivitas, takipnea, ortopnea,
dispnea nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok.
9.
Keamanan yang melipti akan
gangguan koordinasi, cara jalan.
10.
Pembelajaran / Penyuluhan
yang meliputi akan faktor resiko keluarga yaitu adanya hipertensi,
aterosklerosis, penyakit jantung, diabetes melitus ,penyakit ginjal.
Diagnosa keperawatan pada askep
hipertensi yaitu :
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard,
hipertropi ventrikel.
Tujuan : Afterload
tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, dan tidak terjadi iskemia
miokard.
Kriteria hasil yang
diharapkan :
·
Mempertahankan tekanan
darah dalam rentang yang dapat diterima.
·
Memperlihatkan irama dan
frekuensi jantung stabil.
·
Berpartisipasi dalam
aktivitas yang menurunkan tekanan darah.
Intervensi
keperawatan yang dilakukan :
·
Pantau tekanan darah dan
ukur pada kedua tangan, menggunakan manset dan tehnik yang tepat dalam hal
mengukur tekanan darah.
·
Auskultasi bunyi napas dan
tonus jantung. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler.
·
Catat keberadaan, kualitas
denyutan sentral dan perifer.
·
Pertahankan pembatasan
aktivitas seperti istirahat ditempat tidur atau di kursi.
·
Bantu dalam melakukan
aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan.
·
Berikan lingkungan tenang,
nyaman, dan theraupetik serta kurangi aktivitas. Catat edema umum.
·
Pantau respon terhadap obat
untuk mengontrol tekanan darah. Berikan pembatasan cairan dan diet natrium
sesuai indikasi.
·
Kolaborasi medis dalam hal
pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
2. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler serebral. Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat
Kriteria Hasil yang diharapkan : Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala
dan tampak nyaman.
Intervensi keperawatan
:
·
Pertahankan tirah baring,
lingkungan yang tenang, sedikit penerangan.
·
Batasi pasien dalam
aktivitas.
·
Minimalkan gangguan
lingkungan dan rangsangan.
·
Beri tindakan yang
menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman, tehnik
relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.
·
Kolaborasi medis dalam
memberi obat analgetik dan sedasi.
3. Perubahan perfusi jaringan : serebral, ginjal, jantung
berhubungan dengan gangguan sirkulasi. Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak mengalami
gangguan.
Kriteria Hasil yang
diharapkan :
·
Pasien mendemonstrasikan
perfusi jaringan yang membaik seperti halnya ditunjukkan dengan : tekanan darah
dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing,
nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
·
Tanda-tanda vital stabil
·
Haluaran urin 30ml/menit
Intervensi
keperawatan:
·
Pertahankan tirah baring,
tinggikan posisi kepala di tempat tidur pasien.
·
Kaji tekanan darah saat
masuk pada kedua lengan, tidur, duduk dengan pemantau tekanan arteri jika
memang tersedia.
·
Ukur masukan dan
pengeluaran cairan.
·
Amati adanya hipotensi
mendadak.
·
Ambulasi sesuai kemampuan
dan juga hindari kelelahan pada pasien.
·
Pantau elektrolit, BUN,
kreatinin sesuai advis medis.
·
Pertahankan cairan dan
obat-obatan sesuai advis medis.
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri. Tujuan : pasien terpenuhi
dalam hal informasi mengenai penyakit hipertensi. Hasil Yang Diharapkan :
·
Pasien dapat mengungkapkan
pengetahuan dan ketrampilan penatalaksanaan perawatan dini hipertensi.
·
Melaporkan pemakaian
obat-obatan sesuai advis medis.
Intervensi
keperawatan:
·
Jelaskan sifat penyakit dan
tujuan dari prosedur dan pengobatan hipertensi.
·
Jelaskan pentingnya
lingkungan yang tenang dan theraupetik, dan manajemen stressor.
·
Diskusikan pentingnya
mempertahankan berat badan stabil.
·
Diskusikan perlunya diet
rendah kalori, rendah natrium sesuai pesanan.
·
Diskusikan pentingnya
menghindari kelelahan dalam beraktifitas.
·
Jelaskan perlunya
menghindari konstipasi dalam hal buang air besar.
·
Jelaskan penetingnya
mempertahankan pemasukan cairan yang tepat, jumlah yang diperbolehkan,
pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein, teh serta alkohol.
·
Diskusikan gejala kambuhan
atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan dokter : sakit kepala, pusing, pingsan,
mual dan muntah.
·
Diskusikan tentang
obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian, tujuan dan efek samping atau efek
toksik.
·
Jelaskan perlunya
menghindari pemakaian obat bebas tanpa pemeriksaan dokter.
Demikianlah penjelasan mengenai askep
hipertensi semoga dapat bermanfaat.
KABAR BAIK
|
Askep Hipertensi - Tanaman Toga - Sarang Semut |
Saat ini telah ada metode herbal yang
lebih ekonomis dengan hasil yang sudah terbukti ampuh untuk menstabilkan
tekanan darah tinggi yaitu dengan mengkonsumsi SARANG SEMUT PAPUA . Sarang
semut (Myrmecodia pendans) adalah tanaman toga yang berasal dari Papua yang secara
tradisional sudah digunakan oleh penduduk asli secara turun temurun untuk
mengobati berbagai penyakit.
Secara
penelitian modern juga telah membuktikan zat-zat aktif seperti
antioksidan, polifenol, dan glikosida yang terkandung dalam Sarang Semut mampu
mengontrol beragam penyakit berat termasuk hipertensi.
Selain untuk mengobati, sarang semut juga dapat
berfungsi sebagai pencegahan sehingga dapat dikonsumsi sebagai suplemen
makanan. Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat menyembuhkan beragam
penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, darah tinggi, ginjal, asam urat, stroke, jantung
koroner, kolesterol, wasir, TBC, migrain, rematik, diabetes dan leukemia.
|
Askep Hipertensi - Mengkudu |
Selain Sarang Semut Papua, Noni Juice atau buah Noni atau Jus Mengkudu juga terbukti ampuh mengobati berbagai penyakit. Noni/Mengkudu telah digunakan secara tradisional oleh penduduk Kepulauan Pasifik Selatan untuk membantu penyembuhan berbagai masalah kesehatan yang mencakup: nyeri sendi, masalah kekebalan tubuh, pilek, infeksi, masalah pencernaan, cedera dan pembengkakan.
Para peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 100 nutraceutical dalam buah Noni yang memiliki nilai pengobatan bagi tubuh manusia. Noni juice juga mencakup ramuan fitonutrien paling ampuh di alam serta antioksidan yang dengan aktif melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh.
Jika Anda tertarik untuk membeli, Anda dapat
membeli melalui link berikut ini. Atau klik iklan Sarang Semut Mecodia yang
terdapat di sisi kanan blog ini. Atau dengan meng-klik gambar dibawah ini
|
Askep Hipertensi - Sarang Semut Papua |
|
Askep Hipertensi - Noni Juice / Jus Mengkudu |
Berikut ini Testimoni Pengguna Sarang Semut
Mecodia
Hipertensi dan Gangguan Fungsi Jantung,
Diah Tobing - Jonggol, Bogor. "Saya menderita darah tinggi (Hipertensi)
dan mengalami penebalan pembuluh darah sehingga mengganggu fungsi jantung.
Dokter memberikan banyak macam obat
kepada saya tapi reaksinya kurang memuaskan, harganya pun mahal.
Setelah mencoba meminum Sarang Semut
selama 1 bulan saja, badan terasa lebih enak, tidak mudah lelah, rasa nyeri pada jantung pun
berkurang dan tekanan darah saya mulai stabil. Saya sudah mengonsumsi Sarang
Semut selama kurang lebih 2 tahun dan akan terus menggunakannya."
Penyumbatan Pembuluh Darah di Jantung, Nana Ardian -
Bogor. "Saya mengalami penyumbatan pembuluh darah di jantung dan sudah
berlangsung selama kurang lebih 5 bulan. Kemudian saya berkonsultasi ke dokter
sekaligus menjalani berbagai terapi pengobatan. Sayangnya, belum ada perubahan
yang memuaskan.
Tak lama kemudian, saya berjumpa dengan www.tanaman-toga-123.blogspot.com,
sebuah situs yang menawarkan produk-produk herbal yang dapat mengatasi berbagai
masalah kesehatan. Beliau menyarankan saya untuk mencoba dan mengonsumsi salah
satu herbal yakni "Sarang Semut" dari Papua. Saya pun mengikuti anjuran
beliau.
|
Askep Hipertensi - Sarang Semut Papua |
Alhamdulilah!!! Setelah saya meminum herbal Sarang Semut selama 1
minggu saja, saya dapat merasakan hasil yang memuaskan bagi
kondisi kesehatan saya, nafas terasa lega dan tidak sesak lagi, rasa sakit yang
mengikutinya juga hilang. Saya terus mengonsumsi produk Sarang Semut tersebut
hingga sekarang."